MALUKUnews:
Perjuangan panjang untuk menemukan obat penyembuh HIV/AIDS adalah
merupakan sebuah upaya keras dan bersandar kepada Tuhan. Waktunya datang
juga bagi seorang Adrianus Mirino (43) putra papua asal kabupaten Biak
Numfor, dengan kerja keras dan usaha yang tak kenal lelah serta Tuhan
memberikan hikmatNya, maka Adrianus Mirino berhasil menemukan obat
penyembuh HIV/AIDS, termasuk juga Kangker, Kusta,Ginjal , Asam Urat,
Penyakit Gula, Darah Tinggi, Stroke Ringan dan Berat. Adapun obat yang
ditemukan ini merupakan karunia Tuhan atas perenungan panjang untuk
bagaimana dapat menyembuhkan orang sakit penyakit yang mematikan ini.
Untuk menyembuhkan penyakit HIV/AIDS, Adrianus Mirino
benar-benar berusaha dengan kemampuan dan hikmat Tuhan untuk
memperhitungkan kadar obat yang mampu menyembuhkan penyakit tersebut.
Adrianus Mirino juga merasa terbeban dengan penyakit sosial tersebut,
maka dengan kemampuan dan hikmat Tuhan, beliau berusaha semampunya untuk
membantu menyembuhkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Menurut Felix Koibur salah seorang rekan kerja Adrianus
Mirino yang selama ini bersama-sama melayani ODHA maupun penyakit
lainnya, bahwa benar-benar obat yang ditemukan oleh Adrianus Mirino
adalah nyata dan telah menolong puluhan orang sakit. Orang-orang sakit
yang disembuhkan itu berasal dari Masyarakat biasa, Pegawai Negeri
Sipil, seorang Anggota DPRD Papua dan anak asuhnya yang berusia 2 tahun
yang terkena HIV/AIDS, Anggota TNI dan istri anggota yang terkena
kangker, seorang Mahasiswa Kedokteran yang sakit kangker, dan juga
seorang tenaga medis dan keluarganya di Papua. Lanjut Felix Koibur,
bahwa Adrianus Mirino adalah benar-benar orang yang diberikan hikmat dan
karunia penyembuhan melalui temuan obat penyembuh HIV/AIDS dari salah
satu jenis binatang di papua yang mampu menyembuhkan HIV/AIDS, kangker
dan lainnya. Luar biasa muzijat Tuhan Allah Leluhur Bangsa Papua Barat.
Pemerintah Daerah Provinsi Papua tidak mendukung penemuan
dan penyembuhan ini, sangat disayangkan banyaknya Uang Otonomi Khusus
yang digelontorkan ke Papua dan Papua Barat, tetapi sama sekali tidak
diberikan bantuan untuk mengangkat temuan obat penyembuh HIV/AIDS ini.
Banyaknya dana sekitar Rp. 33 Trilyun pertahun anggaran yang beredar di
tanah Papua, tetapi pemerintah lupa bahwa dana tersebut merupakan bagian
yang harus dibantu kepada Adrianus Mirino dan Felix Koibur untuk dapat
mengembangkan temuan obat tersebut dalam melayani penyembuhan penyakit
HIV/AIDS di Tanah Papua, tetapi juga dunia internasional. Oleh sebab itu
Adrianus Mirino dan Felix Koibur hanya membantu mengobati pasien dengan
alakadarnya, tetapi terbukti bahwa semua pasien baik penderita HIV/AIDS
atau Kangker, Stroke Ringan maupun Berat terbukti telah sembuh total
karena campur tangan Tuhan.
Menurut Dorus Wakum, salah seorang aktivis HAM dan Anti
Korupsi di Papua, bahwa apa yang ditemukan oleh Adrianus Mirino dan
Felix Koibur merupakan Mujizat Tuhan dan juga adalah tanda heran yang
dapat membuka mata dunia terhadap penyembuhan penyakit mematikan ini.
Lanjut Wakum, bahwa Pemda Papua yang memiliki banyak dana sudah
sewajibnya membiayai segala sesuatu yang dibutuhkan oleh penemu Obat
HIV/AIDS dan Kangker tersebut, apalagi Adrianus Mirino dan Felix Koibur
adalah anak asli papua yang berasal dari Kabupaten Biak Numfor, maka
seyogyanya mereka wajib dibantu oleh Pemda Papua, sebab selama ini
Komisi Penanggulangan AIDS Papua (KPA Papua) tidak mampu menemukan obat
penyembuh penyakit tersebut, tetapi hanya memanfaatkan korban HIV/AIDS
atau ODHA. Sementara KPA Provinsi Papua telah menggunakan banyak dana
tetapi tidak transparansi apa saja yang telah dibuat untuk menyelamatkan
Papua dari HIV/AIDS. Lanjut Wakum yang juga Koordinator Nasional LSM.
KAMPAK Papua yang adalah alumnus KontraS Papua bahwa Masyarakat Adat
Papua harus menyadari bahwa meningkatnya HIV/AIDS di tanah papua barat
juga adalah bagian dari strategi besar pemerintah untuk pemusnaan etnis
papua yang berkulit hitam dan rambut keriting melalui Minuman Keras dan
sex bebas termasuk penularan secara diam-diam, hal ini juga bagian dari
Genosida.
Dorus Wakum juga masih berharap kepada Pemerintah Papua
supaya dapat membantu Adrianus Mirino dan Felix Koibur dalam
memfasilitasi peralatan maupun keinginan dari penemu obat ini supaya
dapat dipatenkan dalam rangka penyembuhan para ODHA maupun penderita
Kangker atau lainnya. Tetapi jika Pemerintah Papua dan Indonesia tidak
memperhatikan hal ini, maka KAMPAK Papua akan berusaha menggalang
dukungan teman-teman LSM dan Pegiat HIV/AIDS Indonesia dan Dunia
Internasional supaya Obat yang ditemukan oleh Adrianus Mirino ini bisa
ditingkatkan penyempurnaannya dan dipatenkan secara internasional.
(dowa).
Sumber : Dorus Wakum. S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar